Apa pentingnya menanam mangrove?
Secara teknis, ketika mangrove tumbuh dan memperlebar sempadan pantai, sangat berguna untuk mencegah abrasi pantai yang dapat mengikis kawasan tambak. Selain itu, keberadaan mangrove juga menjadi habitat bagi spesies – spesies ekosistem mangrove, di antaranya ikan, udang liar, kerang-kerangan, dan kepiting.
Selain menanam mangrove, komunitas – komunitas pecinta lingkungan juga membantu proses pembibitan melalui pengisian material pasir dalam polybag. Di samping itu, berlangsung diskusi pengelolaan mangrove serta limbah plastik, serta tindak lanjut komunikasi antar komunitas untuk perbaikan lingkungan di pesisir Pinrang. Inilah yang kemudian memprakarsai komitmen bersama Garda Mangrove. Seminggu setelah penanaman mangrove di Teluk Pare tersebut (21/07/2018), Garda Mangrove melakukan pembibitan mangrovedengan melibatkan siswa – siswa dari SMK 2 Pinrang.
Aksi bersih pantai dan mendata sampah pesisir
Membuktikan komitmen Garda Mangrove untuk melakukan aktivitas penelitian dan pembersihan sampah pesisir, sehari setelah peresmian Garda Mangrove (27/08/2018), ACC bersama Garda Mangrove melakukan aksi bersih pantai di Pantai Lumpu’e. Sambil membersihkan sampah, mereka mendata sampah dengan metode survei sampah plastik yang sebelumnya telah dilatih oleh WWF-Indonesia bersama Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, yaitu metode Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization (CSIRO) Global Plastic Pollution Project, Australia.
Kami mencatat jumlah dan jenis sampah yang ditemukan melalui transek pengamatan. Dari total 168 sampah yang ditemukan, 38% merupakan plastik keras, 16% plastik lunak, 23% adalah sedotan plastik, 9% tali, 8% styrofoam, dan 7% sisanya adalah botol, kertas, dan tali kemasan.
Baca Juga: WWF dan FKP Universitas Udayana Latih Pendataan Sampah Lautan di Pesisir Labuan Bajo, Wakatobi, & Makassar