Panganan berbahan dasar seafood tidak hanya terbatas pada makanan berat, tetapi juga camilan seperti kerupuk. Bahkan Indonesia memiliki banyak produsen kerupuk udang dengan kualitas tinggi dan ekspor. Salah satunya adalah PT Karya Kencana Sumber Sari sebuah perusahaan pengolah seafood asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang telah beroperasi selama 70 tahun.
Memiliki misi untuk menjadikan jaminan mutu dan kemanan pangan sebagai prioritas utama yang harus dicapai oleh perusahaan guna menghasilkan produk kerupuk udang berkhasiat dan terjamin keamanannya untuk dikonsumsi masyararakat, PT Karya Kencana Sumber Sari juga bertekad untuk memberikan yang terbaik bagi alam. Di tahun 2018 perusahaan bergabung dengan Seafood Savers dengan tujuan menjalani FIP atau program perbaikan perikanan komoditas udang tangkap (Metapenaeus tenuipes) sesuai prinsip-prinsip Marine Stewardship Councils (MSC).
Menyusul produsen kerupuk udang lain, PT Karya Kencana Sumber Sari menandatanganai Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama Anggota Seafood Savers pada 5 Oktober 2018. Dua dokumen tsb ditandatangani oleh pihak WWF-Indonesia dan Jimmy Wibisono selaku Direktur perusahaan.
Dengan begitu, secara resmi perusahaan akan memulai proses implementasi Fisheries Improvement Project udang tangkap di perairan Tangkisung, Kalimantan Selatan (WPP 712). Tim WWF akan mendampingi perusahaan dalam proses implementasi dan monitoring sampai dengan lima tahun kedepan.
“Terus terang kami bangga hari ini menjadi anggota FIP Seafood Savers karena ini menjadi langkah nyata untuk menghasilkan produk kerupuk udang berkualitas bagi manusia dan alam juga,” ungkap Jimmy Wibisono, Direktur PT Karya Kencana Sumber Sari.
Masuknya PT Karya Kencana Sumber Sari menambah jumlah anggota Seafood Savers dengan komoditas udang tangkap. Sampai dengan Oktober 2018, PT Karya Kencana Sumber Sari menjadi perusahaan ke-3 yang menjalani FIP udang sebagai bahan baku kerupuk. WWF dan pihak perusahaan berharap implementasi perbaikan akan berjalan sesuai agenda dan juga menjadi magnet baru bagi produsen kerupuk udang lain untuk bergabung. Tentunya demi percepatan perbaikan aktivitas perikanan dan perwujudan keberlanjutan perikanan di Indonesia.