Sejak disahkan melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014, tanggal 21 November kini dijadikan sebagai Hari Ikan Nasional (HARKANNAS). Selayaknya sebuah perayaan nasional, bagaimana para pihak dalam rantai supply ikan memaknai HARKANNAS?
Berbagai aksi dilakukan sebagai wujud perayaannya. Dimulai dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang mengadakan serangkaian talkshow, perlombaan memasak, pasar ikan, festival perikanan dan kegiatan pertemuan lain.
(Rangkaian kegiatan HARKANNAS bisa dibaca di https://kkp.go.id/djpdspkp/artikel/7485-peringatan-hari-ikan-nasional-harkannas-ke-5-tahun-2018)
Tak ingin kehilangan makna strategis momentum ini, program perikanan berkelanjutan WWF Indonesia, Seafood Savers, menggelar serangkaian perayaan HARKANNAS di Sulawesi Utara. Seafood Savers mengadakakn talkshow bersama Dinas Perikanan dan Kelautan Daerah (DKPD) Provinsi Sulawesi Utara dan mengadakan kegiatan edukasi bijak memilih seafood bagi konsumen bersama Panda Mobile di Kota Manado dan Tomohon.
Talkshow Peningkatan Konsumsi dan Bisnis Ikan Nasional yang Berkelanjutan
Tepat tanggal 21 November 2018 tim Seafood Savers mengadakan sebuah talkshow bertajuk “Peran Pelaku Usaha dan Konsumen dalam Mendukung Perikanan Berkelanjutan” di Swissbell Hotel Maleosan, Manado. Acara ini dihadiri oleh 58 audiens yang merupakan perwakilan perusahaan produsen ikan laut di kawasan Sulawesi Utara, pengusaha rumah makan seafood dan executive chef hotel di bawah naungan ICA (Indonesian Chef Association) Manado.
Menjadi rangkaian kegiatan kepala Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah (DKPD) Provinsi Sulawesi Utara, Bapak Ir. Ronald Sorongan, M.Si selaku Kepala DKPD mengungkapkan potensi perikanan di Sulawesi Utara yang berkontribusi dalam upaya pemenuhan produksi ikan nasional. Dengan luas perairan sebesar 351,540 Km² dan potensi perikanan tangkap sebesar 1.1 juta ton/tahun, kegiatan perikanan di Sulawesi Utara perlu dilakukan secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
“Dicanangkannya 3 Gerbang Industri Kelautan dan Perikanan yang salah satunya berada di Sulawesi Utara (Kabupaten Bitung) sebagai akses menuju pasar wilayah Asia Timur dan Pasifik oleh gubernur menguatkan potensi produksi perikanan Sulawesi Utara sekaligus mendorong konsumsi ikan nasional. Namun perlu diingat, untuk selalu memproduksi dan mengonsumsi ikan yang sehat bagi tubuh dan alam,” ucap Ir. Ronald Sorongan, M.Si, Kepala DKPD Provinsi Sulawesi Utara.
Setelah presentasi DKPD, Febrina Berlianti, Seafood Market Innovation Coordinator WWF Indonesia, memaparkan presentasi terkait peran pelaku usaha dan konsumen dalam mendukung perikanan berkelanjutan melalui program Seafood Savers. Sesi presentasi kemudian dilanjutkan dengan diskusi dengan Ronald Sorongan, M. Si selaku Kepala DKPD, Bapak Audi Dien, S.Pi, M. Si selaku Kepala UPTD Balai Pelabuhan dan Perikanan Pantai Tumumpa, Royke Pangalila selaku Advocacy Coordinator for Coral Triangle WWF Indonesia dan Febrina Berlianti selaku Seafood Market Innovation Coordinator WWF Indonesia.
Sejumlah enam pertanyaan dilontarkan oleh moderator bergiliran dengan peserta dalam kesempatan ini, seperti diantaranya seberapa besar pentingnya sertifikasi dalam upaya menuju perikanan berkelanjutan.
“Pemerintah sangat mendukung adanya sertifikasi karena berperan sebagai indikator minimum sebuah usaha terhadap kepatuhan terhadap aspek keberlanjutan sumber daya ikan serta kualitas dan jaminan mutu produk,” ungkap Ir. Ronald Sorongan, M.Si
Dalam diskusi disimpulkan bahwa pelaku usaha di bidang perikanan dan konsumen berkontribusi dalam menciptakan tren konsumsi ikan menuju perikanan berkelanjutan. Diantaranya adalah dengan mengikuti seluruh regulasi pemerintah yang berlaku dan aktif dalam kegiatan perbaikan perikanan bersama stakeholder lain.
Edukasi Menjadi Konsumen Bijak
“Kapan Hari Ikan Nasional diperingati setiap tahunnya?” Tanya tim WWF membuka kegiatan edukasi perikanan lestari di sekolah.
Sesuai dengan salah satu tujuan disahkannya HARKANNAS, yaitu untuk meningkatkan konsumsi ikan dan kesejahteraan masyarakat, Seafood Savers mengadakan kegiatan edukasi bagi konsumen seafood. Dalam rangkaian ini, Seafood Savers berkolaborasi dengan Panda Mobile memberikan edukasi bagi siswa di beberapa sekolah di Kota Manado dan Tomohon.
Pelajar dari jenjang yang berbeda, yaitu Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas menjadi target audiens dengan tujuan untuk memberikan informasi dasar mengenai ikan layak tangkap dan layak konsumsi. Panda Mobile memulai setiap acara dengan pemaparan mengenai sampah di laut yang kemudian dilanjutkan dengan berita terkini terkait paus terdampar dilanjutkan dengan informasi mengenai ikan layak tangkap dan ramah lingkungan oleh Seafood Savers.
Pelajar SMAN 9 Binaan Khusus Manado, SMA Kristen 2 Tomohon, SMA Kristen 1 Tomohon, SD GMIM VII Tomohon dan SMAN 1 Tomohon berkumpul di sekolah masing-masing sesuai jadwalnya dan secara aktif terlibat dalam diskusi dan juga permainan edukatif selama 22 November – 27 November 2018. Sebanyak 247 pelajar dari kelima sekolah tsb telah berpartisipasi dalam kegiatan edukasi.
Peringatan HARKANNAS tahunan ini diharapkan dapat menjadi momentum untuk menggerakkan seluruh pihak demi peningkatkan konsumsi dan produksi ikan yang baik bagi kesehatan dan juga lingkungan. Harapannya semangat meningkatkan konsumsi dan produksi ikan nasional secara lestari tidak hanya diimplementasikan di Sulawesi, tetapi juga di seluruh provinsi di Indonesia.