Mempertahankan sumberdaya laut menjadi suatu keharusan yang dilakukan oleh Indonesia sebagai negara maritim. Salah satu metode yang dapat dilakukan adalah menerapkan prinsip ekolabel pada kegiatan pemanfaatan sumberdaya laut. Namun, prinsip ini belum banyak diketahui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sehingga perlu adanya edukasi pemahaman awal mengenai ekolabel. Pengetahuan ekolabel ini seyogyanya menjadi prinsip yang diketahui oleh banyak pihak terutama oleh generasi muda yang termasuk dalam komunitas-komunitas pemerhati lingkungan.
Marine Buddies Jakarta menginisiasi kegiatan berupa talkshow dan sharing dalam rangkaian kegiatan CORAL 3.0. Serangkaian kegiatan talkshow, sharing, dan diskusi pada kegiatan CORAL 3.0 diharapkan dapat membuka wawasan generasi millennial. Generasi millennial yang aktif dalam interaksi sosial di masyarakat diharapkan dapat meningkatkan penyebaran informasi dan penyadartahuan tentang isu-isu lingkungan, sehingga berpotensi besar mewujudkan sumberdaya perairan yang berkelanjutan.
Kegiatan ini diikuti oleh 70 orang peserta dari 28 organisasi dan komunitas yang concern terhadap lingkungan terutama pesisir dan laut yang diantaranya adalah Divers Clean Action, Kemangteer, Greenpeace, Seasoldier, FoPMI, WCS, Backpacker Jakarta dan organisasi lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan di Universitas Nasional yang berada di Pasar minggu Jakarta Selatan pada Sabtu tanggal 13 Juli 2019.
Kegiatan talkshow ekolabel disampaikan oleh Febrina Berlianti selaku Seafood Market Innovation Coordinator WWF Indonesia. Materi talkshow meliputi macam-macam sertifikasi ekolabel seperti MSC (Marine Stewardship Council) dan ASC (Aquaculture Stewardship Council), contoh produk ekolabel, serta ciri-ciri produk ekolabel. Selain itu, juga dikenalkan standar dan kriteria spesies layak tangkap yang harus diperhatikan oleh konsumen maupun produsen produk budidaya maupun perikanan tangkap. Salah satu contohnya adalah ukuran ikan tuna yang boleh ditangkap dan didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan ikan masyarakat.
“Hal yang bisa kita lakukan untuk mendukung traceability adalah dengan cara menanyakan informasi asal usul ikan dan alat tangkapnya kepada penjual atau produsen,” ungkapnya. Melalui pesan tersebut, harapannya kita dapat mendorong produsen untuk melakukan peningkatan terhadap praktik perikanan.
Selanjutnya, sesi sharing dan diskusi komunitas kelautan dimoderatori oleh Koordinator Marine Buddies Jakarta, Firli Rahman. Materi diskusi merujuk pada satu tujuan besar yaitu peningkatan kesadaran gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan kita membiasakan beli yang awet, beli yang lokal, beli yang ekolabel, beli yang perlu, beli yang alami dan harus mulai memikirkan mau dibawa kemana sampah yang kita punya sebagaimana kampanye yang digaungkan oleh WWF Indonesia melalui Kampanye #BeliYangBaik.
“Kami yakini bahwa langkah ini harus dimulai oleh generasi millennial, karena kita #MillennialPunyaDampak!” begitu yang disampaikan oleh Firli Rahman sekaligus menjadi jargon kegiatan CORAL 3.0.