Pemuda yang dilibatkan adalah pemuda yang tergabung dalam KPA (Kelompok Pecinta Alam) maupun pemuda yang berdomisili di desa lokasi penanaman mangrove, seperti karang taruna ataupun himpunan pemuda desa. Pada beberapa agenda penanaman mangrove, memang selalu diringi dengan sesi diskusi pentingnya mangrove. Selain itu, adanya sesi tindak lanjut, sebagai gambaran apa yang akan dilakukan selanjutnya dan seperti apa keterlibatan pemuda-pemuda dalam rehabilitasi mangrove.
Pada akhirnya, tujuan mulia WWF-Indonesia dalam melestarikan ekosistem mangrove pun mendapat perhatian dari para generasi muda. Kegiatan menanam mangrove secara beruntun dalam dua tahun terakhir ini dan beberapa bulan ke depan, memberikan kesempatan kepada pemuda-pemuda untuk terlibat aktif, sehingga dapat melahirkan satu generasi pemuda yang cinta lingkungan, dan rela berkorban untuk bersama-sama mengembalikan ekosistem pesisir. Penulis berpendapat, dampak lanjut dari mentalitas cinta lingkungan ini bisa jauh lebih dahsyat lagi.