Jakarta, 18 Oktober 2019 – Dalam semangat kemitraan sesuai dengan Poin 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), “Partnership for the Goals”, hari ini dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama antara Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI (Kemendesa PDTT) dan WWF-Indonesia bertempat di Kantor Kemendesa PDTT. Nota Kesepahaman yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemendesa PDTT RI Anwar Sanusi dan CEO WWF-Indonesia Rizal Malik ini mencakup program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat menuju Kawasan mandiri hijau di desa, daerah tertinggal, dan kawasan transmigrasi. Turut hadir menyaksikan penandatanganan, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, juga Direktur Jenderal Pembangunan Kawasan Perdesaan beserta jajaran Kemendesa PDTT dan WWF-Indonesia.
“Kemitraan ini bertujuan untuk menguatkan kapasitas kelembagaan desa dengan tetap mempertahankan tradisi, kearifan, dan pengetahuan lokal. Kemitraan ini juga mendukung pengembangan produk-produk ekonomi desa berbasis sumber daya alam dan dikelola secara berkelanjutan, yang membuka jalan bagi kesejahteraan masyarakat desa dan kawasan perdesaan,” kata Sekretaris Jenderal Kemendesa PDTT Anwar Sanusi dalam sambutannya.
[caption id="attachment_3297" align="alignleft" width="300"] ©WWF-Indonesia[/caption]Pada sore harinya, di sela peluncuran buku Laut Masa Depan Bangsa: Transformasi Kelautan dan Perikanan 2014-2017, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP) dan WWF-Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman Bersama Tahun 2019-2023 tentang Pengelolaan dan Konservasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan bagi Pemanfaatan yang Berkelanjutan. Sekretaris Jenderal KKP dan CEO WWF-Indonesia menandatangani Nota Kesepahaman tersebut, disaksikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan juga Badan Pengurus, Pengawas dan Pembina Yayasan WWF Indonesia beserta jajaran pejabat KKP dan WWF-Indonesia. Nota Kesepahaman Bersama ini merupakan perpanjangan nota periode sebelumnya yaitu tahun 2014-2017.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo menyampaikan apresiasi dan aspirasinya, “KKP menyambut baik peran serta lembaga swadaya masyarakat WWF-Indonesia untuk menyusun rencana aksi yang mendukung langsung tiga pilar pembangunan kelautan dan perikanan, yakni: keberlanjutan, kesejahteraan, dan kedaulatan serta mendukung capaian Indikator Kinerja Utama KKP. Kemitraan dalam kerja konservasi kelautan ini menjadi upaya mempercepat terwujudnya visi ‘Laut Indonesia Masa Depan Bangsa’ dan cita-cita ‘Indonesia Poros Maritim Dunia’.”
“Puji dan syukur kepada Allah SWT atas terlaksananya kesepahaman bersama dua kementerian strategis yaitu Kemendesa PDTT dan KKP dengan WWF-Indonesia. Ruang lingkup kerja konservasi dengan Kemendesa PDTT kami fokuskan pada pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa. WWF-Indonesia menyadari arti penting peran desa dan masyarakatnya dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan untuk mencapai kesejahteraan yang berkeadilan,” kata CEO WWF-Indonesia Rizal Malik.
[caption id="attachment_3298" align="alignleft" width="300"] ©WWF-Indonesia[/caption]“Sedangkan di bawah payung kerja sama dengan KKP, kami akan lanjutkan program-program peningkatan pengelolaan perikanan, budidaya yang berkelanjutan, peningkatan pengelolaan, akses produk perikanan yang bertanggung jawab, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan riset kelautan dan perikanan. Besar harapan melalui kemitraan ini, Indonesia dapat berdaulat dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. WWF-Indonesia senantiasa siap menjadi bagian integral untuk pembangunan Indonesia yang berkelanjutan,” pungkas Rizal.
.
.
Sumber: WWF Indonesia