Tepat sudah setahun yang lalu proses Pre-Assessment PT Pahala Bahari Nusantara yang telah dilaksanakan oleh Richard Banks selaku asesor MSC, bersamaan dengan tersedianya rencana kerja yang telah disusun baik ditingkat daerah maupun nasional terkait dengan Fishery Improvement Program (FIP) Perikanan Purse Seine di Kendari. Sebagai FIP perikanan purse seine pertana di Indonesia, serta untuk memenuhi tujuan sebagai FIP yang kuat (Robust FIP) di akhir tahun 2019, FIP PT Pahala Bahari Nusantara telah meraih hasil rating terbaik (A) dalam website fisheryprogress.org, untuk proses review 12 bulanannya. Pada skema keanggotaan di Seafood Savers FIP perikanan purse seine dari PT Pahala Bahari Nusantara juga dilakukan review pada setiap semester yang kemudian laporan hasil progressnya dapat diakses melalui website www.seafoodsavers.org. Oleh karena itu, proses review oleh konsultan ahli independen dilakukan disaat implementasi FIP berjalan setelah satu tahun. Kegiatan ini merupakan langkah evaluasi guna memperoleh gambaran dari capaian pada setiap kegiatan yang telah dilakukan. Sehingga diharapkan setelah berbagai gap/kesenjangan dari pelaksanaan FIP pada tahun pertama teridentifikasi, maka strategi peningkatan implementasi FIP dapat disusun dengan lebih baik lagi setiap tahunnya hingga target penyelesaian program ini.
[caption id="attachment_3374" align="aligncenter" width="840"] Proses Pembongkaran Muatan Hasil Tangkapan Nelayan di PPS Kendari/ ©WWF-ID/Saraswati Adityarini[/caption]Proses review ini diawali dengan identifikasi dan perekrutan tenaga ahli sebagai auditor, dan telah terpilihnya Peter Trott, dengan kapasitasnya sebagai asesor MSC yang juga memiliki pengalaman pada perikanan tuna di Indonesia. Langkah selanjutnya dalam proses review FIP dari PT PBN di Kendari adalah penyediaan informasi penting yang dibutuhkan oleh tenaga ahli. Sehubungan dengan hal tersebut, maka PT PBN beserta WWF- Indonesia akan mendukung penyediaan informasi yang dibutuhkan, sebelum pertemuan dengan para pemangku kepentingan untuk melakukan verifikasi dan mengklarifikasi informasi-informasi yang telah diperoleh sebelumnya. Pertemuan tersebut mencakup kunjungan ke Kementrian Kelautan dan Perikanan di Jakarta, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara serta stakeholder terkait lainnya di Kendari.
Pertemuan-pertemuan tersebut direncanakan akan melalui mode virtual, mempertimbangkan adanya kondisi pandemic COVID-19. Sebagai diskusi perdana, pada 24 Maret 2020 telah dilakukan pertemuan dengan Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Ikan, DJPT Kementrian Kelautan dan Perikanan, berserta segenap jajaran dari Subdit Pemantauan Dan Analisis Pengelolaan Sumber Daya Ikan. Proses review ini masih akan berlanjut dengan beberapa tahapan, diantaranya adalah pertemua dengan pemerintah daerah dan stakeholder terkait di Kendari untuk membahas sekaligus dan mengklarifikasi informasi-informasi yang ada di daerah. Setelah laporan akhir hasil review ini telah tersedia maka tahapan terakhir adalah mensosialisasikan hasil sekaligus mengkonsultasi publikannya bersama semua pihak yang terkait. Harapannya, pada pertemuan ini ada peran serta dari setiap pihak untuk berkontribusi baik ide/masukan, ataupun resources lainnya untuk mendukung FIP ini mencapai targetnya. FIP yang kuat perlu didukung partisipasi kuat dari rantai pasokan dan semua mitra terkait yang berkomitmen.