Jakarta, 10 Oktober 2024 – WWF Indonesia mendapat kehormatan untuk menghadiri Blue Food Forum 2024 yang diselenggarakan oleh Kementrian PPN/Bappenas . Acara tersebut merupakan kegiatan yang mengusung tema masa depan pangan akuatik Indonesia. Acara ini juga merupakan Seminar dan Peluncuran Hasil Penilaian Pangan Akuatik (Blue Food Assessment – BFA), dengan tujuan mensosialisasikan dan mengkonsultasikan arah kebijakan pangan akuatik ke depan. Kebijakan ini akan diintegrasikan ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2005 – 2009, serta menjadi pedoman bagi rencana strategis sektor terkait dan arah pembangunan di daerah.
Salah satu perhatian utama pemerintah Indonesia adalah memastikan pendistribusian pangan secara merata ke seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah berharap setiap anak, terutama di daerah-daerah terpencil mendapat akses terhadap pangan yang cukup dan bergizi. Hal ini sejalan dengan harapan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) dimana pemerintah juga menggalakkan kegiatan Gemar Makan Ikan, serta menjadikan ikan sebagai salah satu sumber protein bagi masyarakat.
Meski Indonesia dikenal sebagai negara maritim, konsumsi ikan di kalangan masyarakat masih tergolong rendah. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, 64% masyarakat mmeengkonsumsi protein nabati, sementara hanya 36% yang mengonsumsi protein hewani, termasuk ikan. Padahal, pangan akuatik memilliki berbagai keunggulan, seperti kandungan protein yang tinggi dan jejak karbon (carbon foodprint) yang lebih rencah dibandingkan protein hewani dari sapi, sehingga berpotensi mengurangi emisi karbon di masa depan.
Ke depannya pengembangan pangan akuatik atau blue food diharapkan dapat berperan penting dalam mencapai target swasembada pangan yang dicanangkan dalam RPJMN. Kedepannya akan banyak upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk dapat mendukung percepatan pencapaian target ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Tentunya tantangan dan rintangan dalam mencapai peningkatan konsumsi ikan akan dihadapi, salah satunya adalah kecenderungan anak-anak dalam mengkonsumsi ikan. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mulai memperkenalkan berbagi produk olahan berbasis ikan, yang dapat menjadi alternatif menarik bagi konsumsi masyarakat, utamanya anak-anak.
Kegiatan Blue Food Forum juga memperkenalkan salah satu produk hidrolisat protein ikan (HPI) dengan nama Surikan atau susu ikan, yang diharapkan dapat menjadi pilihan baru sumber protein bagi masyarakat, dan dapat menjadi alternatif untuk lactose intolerant.
Dengan berbagai langkah strategis yang diinisisasi dalam Blue Food Forum 2024, diharapkan Indonesia dapat semakin mengoptimalkan potensi maritimnya. Pangan akuatik bukan hanya Solusi bagi ketahanan pangan nasional, tetapi juga menjadi upaya penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Nusantara.