Yayasan WWF Indonesia melalui program Seafood Savers turut serta meramaikan Hari Ikan Nasional yang bertemakan Ikan Untuk Generasi Emas. Acara yang dilaksanakan di Lapangan Banteng, Jakarta pada 19-21 November 2023 ini merupakan acara tahunan dari Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (PDSPKP-KKP).
Ikan merupakan salah satu sumber protein utama di Indonesia, produksi perikanan pada triwulan II-2022 bahkan mencapai 6,20 juta ton (KKP, 2022). Berbagai jenis ikan, berbagai resep hidangan ikan Nusantara tersedia untuk kita coba sebagai hidangan kita sehari-hari. Kandungan gizi yang disediakan oleh ikan mengandung asam lemak tak jenuh seperti omega 3, yodium, selenium, flourida, zat besi, magnesium, zink, taurin, serta coenzyme Q10, yang lebih tinggi dibanding daging sapi dan ayam.
Enam mitra Seafood Savers, PT Marine Mega Pride, PT Aruna Jaya Nuswantara, Bali Sustainable Seafood, Ranch Market, PT Matsyaraja Arnawa Stambhapura, dan PT Bumi Menara Internusa pun berkesempatan menerima penghargaan sebagai contoh perusahaan yang berkontribusi dalam upaya penyediaan produk seafood yang ramah lingkungan. Produk yang disiapkan merupakan hasil dari praktik perikanan tangkap dan budidaya yang bertanggung jawab.
Pada Diskusi Forum Ikan Nasional atau Forikan, Achmad Musthofa selaku Sustainable Fisheries Manager Yayasan WWF Indonesia menyampaikan “Kita memang harus memanfaatkan stok laut kita, tapi kita juga harus menjadi pemanfaat yang bijak. Populasi manusia semakin bertumbuh. Hal ini akan berpengaruh pada peningkatan kebutuhan produksi ikan maupun produksi lainya, yang kemudian akan menjadi PR kita untuk mentransformasikannya, lalu mempengaruhi pasar untuk menyediakan produk-produk berkelanjutan sehingga bisa dihasikan dengan bertanggung jawab.”
Dr. Budi Sulistyo selaku Dirjen PDSPKP-KKP juga menyampaikan pentingnya inovasi produk perikanan untuk memenuhi kebutuhan gizi generasi mendatang, “Saat ini tren makanan olahan pada anak-anak semakin meningkat. Hal ini dapat menjadi salah satu ide dimana protein ikan dapat diinput ke dalam beberapa makanan olahan tersebut seperti eggroll ikan, biskuit HPI (Hidrolisat Protein Ikan), tempura, abon ikan crepe, susu ikan, pudding ikan, cake ikan, dan makanan lain yang disukai oleh anak-anak guna meningkatkan rasa suka anak-anak kepada produk-produk perikanan. Adapun manfaat lain dari ide ini dapat memunculkan berbagai UMKM pengolah produk perikanan di daerah dan pesisir terkait ide bisnis makanan perikanan yang kemudian dapat menjadi cara meningkatkan ekonomi daerah dan pesisir.”
Pengunjung yang datang di acara Harkannas juga menerima edukasi seputar cara memilih seafood yang ramah lingkungan menggunakan Panduan Konsumen Seafood Advisor di booth WWF. Panduan ini tersedia dalam bentuk cetak, pdf, dan juga aplikasi di smartphone. Seafood Advisor merupakan panduan dasar untuk konsumen seafood, dengan melihat warna hijau yang berarti pilihan terbaik, kuning - pertimbangkan, dan merah – hindari, konsumen dapat memilah dan memilih produk seafood yang aman secara lingkungan. Konsumen juga bisa memilih produk seafood yang telah memiliki ekolabel perikanan, dimana produk tersebut sudah terjamin asal usul dan prosesnya tidak merusak laut.
Konsumen memiliki peran penting dalam rantai penyediaan produk seafood serta menjaga ekosistem laut di Indonesia. Dengan memilih produk yang ramah lingkungan, konsumen telah berkontribusi memperbaiki bahkan memutus pemasok produk perikanan yang tidak bertanggung jawab.