Kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan sudah mulai diterapkan oleh beberapa perusahaan perikanan di Indonesia. Pengajuan sertifikasi ekolabel seperti ASC dan MSC, merupakan salah satu upaya perusahaan perikanan untuk memberikan informasi kepada konsumen bahwa mereka telah melakukan upaya perbaikan dan penjagaan lingkungan. Jika melihat dari sisi konsumen, sertifikat ekolabel pada produk juga dapat membantu dalam ketertelusuran produk yang akan mereka konsums serta dapat memberikan rasa aman atas produk yang akan dikunsumsi tidak akan merusak lingkungan dalam prosesnya.
Sebagai salah satu lembaga yang membantu perusahaan dalam upaya peningkatan pengelolaan/praktik perikanan, Yayasan WWF Indonesia melalui program Seafood Savers melakukan pendampingan hingga tercapainya sertifikasi ekolabel yang dituju. PT Misaja Mitra Pati telah resmi bergabung sebagai anggota Seafood Savers pada Mei 2022.
Guna memperkuat timnya untuk mencapai sertifikasi ASC, PT Misaja Mitra melakukan pelatihan standar ASC kepada para . Tim WWF Indonesia, Dandy Prasetyo berkesempatan menjadi pemateri tunggal pada pelatihan ini. Dandy merupakan specialist perikanan yang telah berkecimpung dalam perbaikan perikanan budidaya termasuk ekolabel selama lebih dari 3 tahun. Pelatihan dilakukan pada tanggal 18-19 Oktober 2022, bertempat di kantor PT Misaja Mitra, Pati. Peserta yang hadir merupakan tim Quality Assurance PT Misaja Mitra.
Selama dua hari tersebut, pemateri menjelaskan secara rinci 7 prinsip ASC untuk komoditas udang, serta memberikan arahan dalam penyusunan dokumen yang dibutuhkan untuk sertifikasi ASC. Pada setiap sesi materi yang diberikan akan diakhiri dengan sesi diskusi. Dalam pelatihan ini juga diberikan pre-test diawal guna mengetahui pengetahuan awal para peserta. Dalam hasil pre-test terlihat bahwa dari semua peserta hanya beberpa yang telah mengetahui tentang sertifikasi . Post-test juga dilakukan diakhir sesi, terlihat setelah dilakukan pelatihan para peserta dapat mengetahui apa saja indikator kunci yang diterapkan dalam pemilihan lokasi tambak untuk sertifikasi ASC, mengetahui secara umum prinsip-prinsip ASC, mengetahui contoh teknis kegiatan pemenuha ASC antara lain: pengukuran DDO pada siang dan sore hari yang dilakukan pada jarak 200 m dari effluent, besaran target SR yang harus di capai, ketentuan umum pekerja dan waktu retensi air limbah yang harus ditahan dalam lokasi budidaya.
Para peserta sangat antusias, tidak hanya mengikuti materi dengan baik tapi juga banyak poin yang didiskusikan diakhir sesi. Diakhir sesi pelatihan peserta sudah dapat mengidentifikasi dokumen serta bagaimana cara menangani apabila ada masalah ketika proses audit. Pada sesi ini pemateri juga membagikan pengalamannya dalam mendampingi anggota untuk audit sertifikasi ASC. Salah satu peserta, Anfal Rifqi, mengatakan bahwa “Pelatihan ini sangat membantu saya dalam role kerja saya sebagai document controller untuk mempersiapkan audit eksternal ASC nanti”.
Gambar 1 Pemberian materi oleh pemateri
Diakhir agenda pelatihan, diadakan bincang-bincang santai dan berbagi pengalaman antara pemateri dan peserta. Tim WWF Indonesia juga mengenalkan apa saja contoh produk-produk yang telah tersertifikasi ekolabel lain seperti ASC, MSC dan lainnya sebagai pengetahuan kepada peserta. Salah satu tim quality assurance PT Misaja Mitra, Mardhani Lucky, mengatakan bahwa sangat terbantu akan adanya pelatihan ASC ini untuk persiapan sertifikasi ASC kedepannya yang akan dilakukan oleh PT Misaja Mitra.
Gambar 2 Foto bersama diakhir sesi pelatihan