Fish n’ Blues merupakan penyedia dan penyalur seafood ramah lingkungan pertama di Indonesia yang juga salah satu anggota Seafood Savers. Hal tersebut dibuktikan dengan konsistensi Fish n’ Blues dalam melakukan pembelian udang windu pada Kelompok Phronima, kelompok binaan program akuakultur WWF-Indonesia di bawah JARING-Nusantara di Kab. Pinrang. Pendampingan Kelompok Phronima telah dilakukan sejak akhir 2014, dimulai dengan pelatihan Better Management Practices (BMP) Budi daya Udang Windu yang mengajak para pembudidaya untuk menerapkan metode budi daya udang windu yang baik. Fish n’ Blues telah melakukan empat kali pembelian udang windu Kelompok Phronima. Pertama, pada tanggal 6 Juni 2015 untuk kegiatan Festival Seafood dengan pembelian sebanyak 50 kilogram, kedua pada tanggal 4 Juli 2015 sebanyak 26,7 kilogram, ketiga pada tanggal 31 Juli 2015 untuk kegiatan Festival “Beli Yang Baik” di Bintaro – Tangerang, sebanyak 45,59 kilogram, dan kali keempat pada tanggal 23 Januari 2016 sejumlah 75 kilogram. Pembelian pada bulan Januari 2016 akhirnya dapat terpenuhi setelah sempat terhenti beberapa bulan. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor, salah satunya karena pada Agustus lalu kebanyakan petambak dampingan telah melakukan pengeringan tambak yang dilakukan hanya sekali dalam setahun (khusus petambak dengan aplikasi Phronima). Yang kedua, petambak mengalami kemunduran fase penebaran benur setelah masa pengeringan tambak selesai karena akhir tahun 2015 kemarin terjadi kemarau yang diakibatkan oleh anomali cuaca, El Nino. [caption id="attachment_82" align="alignnone" width="304"] © Idham Malik/ WWF-Indonesia[/caption] Dalam empat kali pengiriman udang ke Fish n’ Blues di Jakarta, terdapat berbagai kendala teknis yang dihadapi oleh tim di lapangan. Setiap permasalahan didiskusikan dengan pihak Fish n’ Blues agar diperoleh pembelajaran untuk perbaikan pada pembelian selanjutnya. Misalnya, tim lapangan mendapat pelajaran untuk tidak lagi menggunakan koran sebagai pembatas dalam kotak besar styrofoam karena dapat merusak kualitas udang yang mungkin tercemar tinta koran. Komposisi es dan udang windu dalam satu styrofoam pun diusahakan untuk 1:1 agar kualitas udang dapat terjaga hingga tiba di Jakarta. Untuk itu, tim lapangan telah membuat standar operasional kegiatan dalam pembelian udang dan nantinya akan terus dilakukan perbaikan demi menjaga kesegaran dan kualitas udang hingga tiba di tangan Fish n’ Blues. [caption id="attachment_218" align="alignnone" width="304"] © Rustam Sudirman[/caption] Usaha Inovatif Petambak Udang Penyalur Fish n’ Blues Terdapat beberapa petambak Kelompok Phronima yang konsisten dalam menyediakan udangnya untuk disalurkan ke Fish n’ Blues. Salah satunya adalah Baharuddin, ketua Kelompok Phronima, petambak yang mengaplikasikan pakan alami Phronima untuk pembesaran udang windu. Jumlah total panen Baharuddin hingga bulan Januari 2016 kemarin sudah mencapai 200 kg. Baharuddin merupakan petambak yang paling inovatif dalam teknik pembesaran udang yang menggunakan pakan alami Phronima. Contohnya saja pada saat menghadapi musim kemarau sekitar bulan Oktober 2015, Baharuddin mengantisipasinya dengan melakukan penggelondongan (pembesaran benur hingga berumur satu bulan) pada petakan tambaknya. Sebulan kemudian, udang berumur gelondongan dipindahkan ke petakan pembesaran sebanyak 10.000 ekor/Ha. Setelah masa pemeliharaan berjalan sebulan, Baharuddin mulai melakukan penilaian terhadap kapasitas pakan alami Phronima dalam tambak. Jika kapasitas Phronima masih memungkinkan, maka akan dilakukan penambahan udang gelondongan ke dalam tambak. Berkat teknik tersebut, Baharuddin berhasil melalui musim kemarau dengan baik. Pada musim hujan, Baharuddin pun melakukan pengontrolan debit air. Tinggi air tambak ia turunkan menjadi 20 cm untuk menjaga suhu tetap hangat, sehingga udang tetap aktif. Jika terjadi penambahan debit air akibat curah hujan yang tinggi, Baharuddin melakukan pengeluaran air pada bagian permukaan untuk mengurangi kadar air tawar dalam petakan tambak. Sebagai ketua kelompok, Baharuddin sangat senang dengan pembelian udang yang dilakukan oleh Fish n’ Blues. Menurutnya, pembelian udang tersebut memberikan rasa aman kepada para petambak terhadap kemungkinan terjualnya udang yang mereka pelihara. Selain itu, mereka dapat fokus pada perbaikan budi daya udang windu dan tak perlu lagi terlalu dikhawatirkan oleh penyerapan udang mereka oleh pasar. [caption id="attachment_216" align="alignnone" width="304"] © Abdillah Yunus[/caption]