Sebagai salah satu perusahaan penyedia produk olahan ikan, PT Balinusa Windumas konsisten menjalankan bisnis pengolahan sumber daya perikanan yang berkualitas di Indonesia. Perusahaan yang berlokasi di Denpasar ini memulai bisnis perikanannya dengan hatchery (pembenihan) dan budidaya udang. PT Balinusa Windumas kemudian berkembang menjadi perusahaan yang berfokus pada processing tuna sashimi segar untuk diekspor ke Jepang. Hingga akhirnya, perusahaan ini memilih untuk terjun ke bidang pengolahan dan pengawetan ikan tuna untuk pangsa pasar ekspor Jepang, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Berpegang pada misi “Become the best leading supplier of tuna fish and other seafood products in the world” PT Balinusa Windumas terus melakukan ekspansi bisnisnya dengan memproduksi berbagai produk tuna berkualitas tinggi, seperti Frozen Tuna Saku, Frozen Tuna Steak dan Frozen Tuna Loin. Untuk memperoleh produk perikanannya, perusahaan ini mengandalkan armada perikanan dari nelayan tradisional di Indonesia. Tepatnya, hasil tangkapan tuna di Samudera Hindia dengan metode handline atau pancing ulur. Sebagai salah satu bentuk perwujudan misinya, PT Balinusa Windumas bertekad untuk memasarkan produk tuna yang tidak hanya berkualitas baik, tetapi juga eco-friendly. Tergerak oleh tekad ini, perusahaan ini bergabung dengan keanggotaan Seafood Savers, program yang diinisiasi WWF-Indonesia untuk mewujudkan sustainable fisheries. PT Balinusa Windumas memulai komitmennya dengan melakukan tahap aplikasi pada Agustus 2015. Setelah melewati tahap identifikasi, pada Maret 2017, PT Balinusa Windumas secara resmi berikrar untuk mulai menjalani perbaikan praktik perikanan tuna bagi supplier nya. Dengan menandatangani MoU dan Perjanjian Kerja Sama Anggota Seafood Savers, PT Balinusa Windumas secara resmi menjadi peserta aktif perbaikan perikanan Madidihang (Thunnus albacares)) dan Tuna Mata Besar (Thunnus obecus) menuju sertifikasi ekolabel Marine Stewardship Council (MSC). Penandatanganan ini dilakukan di Kantor Pusat WWF Jakarta dengan dihadiri oleh tim WWF Indonesia beserta CEO dan Direktur Program Coral Triangle. Bersamaan dengan keanggotaan Seafood Savers, secara resmi pula produsen olahan tuna ini menjadi salah satu pioneer dalam mewujudkan perikanan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan di Indonesia. Sesuai dengan mekanisme keanggotaan Seafood Savers PT Balinusa Windumas akan menjalankan program perbaikan perikanan tangkap atau kerap disebut sebagai Fisheries Improvement Program (FIP) selama 5 tahun. Program perbaikan mencakup beberapa kegiatan, antara lain; pemberian edukasi bagi nelayan mengenai pengelolaan tuna, reduksi bycatch dan konsekuensi dari interaksi ekosistem, serta pembuatan sistem pengelolaan berbasis komunitas untuk perikanan handline dan perikanan pesisir lainnya. Keseluruhan program akan dilakukan dengan dampingan dari tim perikanan tangkap WWF-Indonesia. Pada tahun terakhir keanggotaan, Seafood Savers dan WWF Indonesia menargetkan pelaku bisnis tuna ini bisa mendaftarkan komoditasnya untuk kepemilikan sertifikasi perikanan MSC. Dengan kata lain, kerja sama PT Balinusa Windumas dan Seafood Savers merupakan langkah awal perusahaan ini dalam kontribusi bersama mewujudkan perikanan tuna berkelanjutan di Indonesia.