Sertifikasi ekolabel menjadi hal penting bagi para pelaku bisnis perikanan untuk membuktikan pertanggung jawabannya atas produk olahan seafood ramah lingkungan. Untuk itu, Seafood Savers hadir sebagai media demi mendukung setiap aktivitas perbaikan perikanan menuju sertifikasi ekolabel MSC (Marine Stewardship Council) untuk perikanan tangkap dan sertifikasi ekolabel ASC (Aquaculture Stewardship Council) untuk perikanan budi daya.
Dalam proses sertifikasi, certification body sebagai lembaga yang melakukan penilaian sertifikasi ekolabel memegang peranan penting terhadap keberlanjutan sumber daya laut. Faktanya, pelaksanaan penilaian biasanya dilakukan oleh auditor yang berasal dari luar Indonesia. Padahal, assessment bisa menjadi lebih efektif dari segi waktu dan biaya jika auditor berasal dari dalam negeri. Hal ini terjadi karena auditor lokal lebih mengetahui budaya praktik perikanan di Indonesia. Oleh karena itu, dalam rangka mendorong terbentuknya auditor lokal, pada 23 Mei kemarin Seafood Savers mengadakan “Forum Pertemuan Certification Body dan Potensial Calon Auditor” untuk menciptakan peluang kerja sama kedua pihak. Bertempat di Hotel Mercure Simatupang, acara dihadiri oleh certification body yang terdiri dari Control Union, SAI Global, TUV NORD Indonesia serta para calon assessor yang merupakan akademisi dari berbagai universitas di Indonesia, Abdullah Habibi, Fisheries and Aquaculture Improvement Program Manager yang memaparkan latar belakang dari forum pertemuan ini.
“Baru-baru ini terdapat beberapa buyer dari luar negeri yang tertarik dan mau berkontribusi dana untuk program perbaikan perikanan di Indonesia, tetapi ada juga buyer mau produk bersertifikasi, tanpa terlibat pendanaan. Terlepas dari perihal pendanaan, demand produk seafood bersertifikat ekolabel meningkat di ranah Internasional. Anggota Seafood Savers saat ini berjumlah 14 perusahaan dan akan menyelesaiakan program perbaikan perikanan menuju sertifikasi MSC dan ASC. Kedepannya, peran certification body tentunya akan sangat dibutuhkan. Oleh karena itu, potensi lokal auditor yang lebih mengetahui kultur Indonesia penting untuk dikembangkan,” jelas Abdullah Habibi.
Febrina Berlianti, Seafood Savers officer, juga menjelaskan mengenai Seafood Savers serta training terkait ASC dan MSC yang sudah dilakukan oleh tim teknis capture dan aquaculture WWF-Indonesia. Acara yang dilanjutkan dengan Talkshow dihadiri oleh tiga perwakilan Certification Body yang membahas skema sertifikasi, mekanisme afiliasi auditor, dan capacity building lanjutan untuk para asesor di mana diketahui bahwa tiap certification body memiliki mekanisme berbeda terkait dengan proses recruitment auditor serta syarat dan ketentuan yang ditawarkan pada perusahaan untuk melakukan penilaian full assessment MSC dan ASC.
Selain certification body, Cut Desyana, Aquaculture Coordinator, menambahkan bahwa untuk menjadi auditor eksternal biasanya terdapat syarat pengalaman training dan salah satunya training ASC yang diselenggarakan oleh WWF. Forum kemudian dilanjutkan menjadi diskusi dua kelompok, yaitu kelompok certification body dan calon auditor. Pembagian kelompok ini bertujuan agar hasil diskusi bisa lebih fokus dalam mendiskusikan kemungkinan peluang kerja sama dari pihak certfication body dan calon auditor. Dalam diskusi antar certification body dihasilkan beberapa kesimpulan diantaranya terdapat 4 jenis auditor bagi auditor lokal, yaitu (1) auditor expert dengan proses tercepat dan termudah; (2) konsultan; (3) external auditor; dan (4) in house auditor.
Sementara itu, diskusi calon auditor menghasilkan beberapa kesimpulan di antaranya WWF akan membantu memfasilitasi calon peserta agar dapat menjadi auditor melalui mengadakan pelatihan, memberikan informasi pelatihan serta menjembatani untuk menghubungkan ke Certification Body. Ditambah lagi, pembentukan jaringan dengan slogan “Menuju Perikanan yang Bertanggung Jawab” untuk pembentukan auditor untuk pelaksanaan pre/gap/full assessment MSC atau ASC yang dapat dimulai dengan pembuatan profil umum jaringan dan personal.
Forum pertemuan ini mendapatkan respon positif dari peserta calon auditor maupun certification body. Diharapkan melalui pertemuan ini, dapat terbentuk kerjasama yang baik antar pihak, salah satunya dengan lahirnya auditor-auditor lokal untuk melakukan penilaian pre/gap/full assessment MSC atau ASC.