“Hasil assessment peserta dipresentasikan dan berbagai rekomendasi perbaikan akan menjadi referensi bagi beberapa tambak yang nantinya akan menjadi penyuplai PT MMA dan didaftarkan ke sertifikasi ASC,” Ucap M. Budi Santosa, Marine Conservation and Sustainable Fisheries Senior Officer. Referensi yang dimaksud merupakan rencana langkah-langkah perbaikan budi daya untuk melakukan kegiatan perbaikan dalam rangka mendapatkan ASC, setelah perusahaan ini mendapatkan sertifikat ASC pada Agustus lalu untuk dua tambak suppliernya.
“Rekomendasi merupakan kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat dilakukan untuk menangani dan mengurangi dampak atau risiko budidaya terhadap lingkungan sekitar dan masyarakat, dengan melibatkan negosiasi dengan pihak terdampak,” Imbuhnya.
Pelatihan ini membuka cakrawala para peserta tentang proses standar penilaian dalam sertifikasi ASC udang bagi akademisi dan LSM. Kegiatan kunjungan ke tambak menjadi pengalaman berharga bagi peserta karena secara langsung dapat mempraktikan teori yang didapatkan selama pelatihan. Selanjutnya, para peserta diharapkan dapat memilih perannya yang sesuai; asesor, auditor atau konsultan secara mandiri.
.
.
.
.
Note:
¹ Aquaculture Stewardship Council (ASC) organisasi non profit internasional yang mengembangkan skema sertifikasi pihak ketiga untuk perikanan tangkap dan budi daya yang berkelanjutan. ASC mempunyai misi untuk mewujudkan praktik perikanan budi daya yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Informasi lebih lanjut kunjungi https://www.asc-aqua.org/
² PT Mustika Minanusa Aurora (PT MMA) merupakan sebuah perusahaan pengolahan ikan dan udang windu di Kalimantan Utara. PT MMA menjadi perusahaan mitra WWF-Indonesia yang menjalani program perbaikan perikanan AIP (Aquaculture Improvement Program) melalui skema keanggotaan Seafood Savers. Perusahaan ini telah berhasil mendapatkan sertifikasi ASC (Aquaculture Stewardship Council) pada bulan Agustus 2017.